Pertandingan Bhayangkara FC vs Persib Bandung dalam lanjutan Liga 1 pekan ke 9 di stadion Chandrabaga Bekasi yang berkesudahan 2-0 untuk kemenangan Bhayangkara FC, meninggalkan catatan menarik untuk tim Maung Bandung.
Bobotoh yang sejak awal sudah kecewa dengan penampilan Persib, masuk ke lapangan di menit ke 82 yang memaksa wasit menghentikan pertandingan sementara. Insiden tersebut mungkin adalah puncak dari kekecewaan bobotoh karena tim kebanggaannya yang mempunyai materi mewah tidak juga menampilkan permainan yang enak dilihat. Tercatat sampai dengan pekan ke 9, Persib sudah 4 kali bermain tanpa memperoleh kemenangan (2 kali seri, 2 kali kalah) dan terlempar dari posisi 10 besar klasemen sementara.
Bobotoh yang sejak awal sudah kecewa dengan penampilan Persib, masuk ke lapangan di menit ke 82 yang memaksa wasit menghentikan pertandingan sementara. Insiden tersebut mungkin adalah puncak dari kekecewaan bobotoh karena tim kebanggaannya yang mempunyai materi mewah tidak juga menampilkan permainan yang enak dilihat. Tercatat sampai dengan pekan ke 9, Persib sudah 4 kali bermain tanpa memperoleh kemenangan (2 kali seri, 2 kali kalah) dan terlempar dari posisi 10 besar klasemen sementara.
Banyak bobotoh yang menyuarakan untuk mengganti Djajang Nurjaman dari posisinya sebagai pelatih Persib. Namun jika kita cermati, keterpurukan Persib bukan karena kesalahan pelatih semata. Faktor-faktor non teknis kerap mengganggu persiapan Persib, sehingga konsentrasi tim tidak sepenuhnya fokus pada kompetisi.
Contoh terbaru adalah selapas kekalahan dari Bali United, Persib hanya mempunyai waktu 4 hari sebelum menghadapi Bhayangkara FC. Padatnya jadwal kompetisi tersebut tidak disiasati dengan baik oleh jajaran tim Maung Bandung, Persib bukannya melakukan evaluasi tapi malah mengadakan syukuran bus baru. Acara-acara non teknis tersebut sampai mengorbankan waktu untuk keperluan teknis sehingga Persib tidak mempunyai jadwal latihan, Persib hanya uji lapangan saja untuk persiapan pertandingan melawan Bhayangkara FC.
Hal sebaliknya dilakukan oleh Bhayangkara FC, setelah kalah telak 0-3 dari Borneo FC, tim pelatih langsung melakukan evaluasi terhadap tim, soal penyelesaian akhir yang dinilai menjadi faktor kekalahan tim pada saat lawan Borneo FC menjadi titik fokus yang terus-menerus dibenahi selama persiapan sebelum melawan Persib Bandung.
Dan hasilnya seperti yang kita tahu, Bhayangkara FC sukses memberikan kekalahan kedua pada Persib Bandung dengan skor cukup meyakinkan 2-0.
Kesalahan di awal kompetisi ini harus dijadikan pelajaran, mau tidak mau Persib mesti berbenah. Kompetisi masih panjang, evaluasi menyeluruh mesti dilakukan. Kedepannya biarkan pelatih yang meracik strategi jangan ada intervensi kepada jajaran tim pelatih, berikan kebebasan kepada pelatih untuk perekrutan pemain, manager dan orang-orang yang tidak ada kaitannya dengan urusan teknis sebaiknya tidak usah ikut campur dan tidak layak duduk di bench. Kita lihat di liga-liga Eropa, Presiden atau petinggi klub tidak ada yang duduk di bench karena itu buka area mereka.
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan bijak dan sesuai topik