Partai puncak Liga Europa yang mempertemukan Manchester United kontra Ajax Amsterdan baru saja usai dan sukses dimenangi si Setan Merah dengan skor 2-0.
Keberhasilan menjuarai Liga Europa ternyata memberikan makna yang sangat besar bagi MU karena untuk pertama kalinya MU mampu menjuarai Liga Europa, selain itu si MU pun mencatatkan sejarah sebagai klub yang mampu menyapu bersih semua kejuaraan antarklub Eropa, mengikuti jejak Juventus, Ajax, Bayern Muenchen, dan Chelsea. Klub-klub tersebut mampu meraih gelar Liga Champions, Liga Europa, dan Piala Winners yang kini sudah ditiadakan. Gelar Liga Europa yang baru saja di raih pun sangat penting artinya bagi kelangsungan karir Jose Mourinho di Manchester United, pasalnya MU tidak segan-segan memecat pelatih yang tidak memberikan gelar bergengsi serta tidak mampu membawa MU lolos ke Liga Champions.
Keberhasilan menjuarai Liga Europa ternyata memberikan makna yang sangat besar bagi MU karena untuk pertama kalinya MU mampu menjuarai Liga Europa, selain itu si MU pun mencatatkan sejarah sebagai klub yang mampu menyapu bersih semua kejuaraan antarklub Eropa, mengikuti jejak Juventus, Ajax, Bayern Muenchen, dan Chelsea. Klub-klub tersebut mampu meraih gelar Liga Champions, Liga Europa, dan Piala Winners yang kini sudah ditiadakan. Gelar Liga Europa yang baru saja di raih pun sangat penting artinya bagi kelangsungan karir Jose Mourinho di Manchester United, pasalnya MU tidak segan-segan memecat pelatih yang tidak memberikan gelar bergengsi serta tidak mampu membawa MU lolos ke Liga Champions.
Seperti yang kita ketahui bersama, Sepeninggal Sir Alex Perguson yang telah pensiun dari dunia kepelatihan, kejayaan MU tampaknya mulai meredup. Ferguson yang menangani MU selama 26 tahun, sukses memberikan memberikan kejayaan bagi MU dengan raihan 38 gelar. Rupanya Pencapaian Sir Alex Perguson tersebut memberikan standar tinggi dari petinggi klub bagi pelatih yang menangani MU selanjutnya. Namun nyatanya setelah kepergian Sir Alex, pelatih-pelatih yang menangani MU tidak memenuhi harapan tersebut. Tercatat sudah 2 pelatih yang dipecat oleh MU karena gagal mengangkat performa klub asal Manchaster tersebut.
Pengganti Sir Alex yang pertama adalah David Moyes, Pelatih yang ditunjuk langsung oleh Sir Alex untuk meneruskan pekerjaannya ternyata gagal total di MU. Selama musim 2013/14 David Moyes tak memberikan MU satupun gelar juara, bahkan MU tercecer di peringkat 7 klasemen yang secara otomatis tidak bisa mengikuti Liga Champions di musim selanjutnya. Torehan tersebut tentu saja membuat gerah petinggi klub dan langsung memecatnya.
Setelah era Moyes berakhir, MU menunjuk Louis van Gaal sebagai manajer si Setan Merah. Berbeda dengan Moyes, van Gaal diberi kesempatan menangani MU selama 2 tahun. Di musim 2014/2015 van gaal tidak memberikan gelar apapun namun mampu membawa si Setan Merah lolos ke Liga Champions. Kesempatan keduanya di musim 2015/2016 van Gaal sukses memberikan gelar Piala FA 2015/2016 tapi gagal membawa MU ke Liga Champions di musim selanjutnya. Perjalanan kepelatihannya bersama MU selama kurun 2 tahun tersebut dianggap gagal yang berimbas pada pemecatannya dan digantikan Jose Mourinho.
Situasai yang sama seperti van Gaal menghampiri Jose Mourinho di musim 2016/2017, Mou mempersembahkan gelar Piala Liga bagi MU namun terjerembab di peringkat 6 klasemen akhir Liga Inggris. Posisi tersebut jelas tidak akan membawa MU berpartisipasi di Liga Champions musim depan.
Namun gelar Liga Europa yang baru saja digenggam setelah memenangi duel final melawan Ajax tampaknya akan menyelamatkan karir The Special One. Dengan menjuarai Liga Europa, artinya Mou sukses memberikan gelar ganda bagi MU. Si Setan Merah pun tetap bisa berpartisipasi di Liga Champions lewat jalur Juara Liga Eropa.
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan bijak dan sesuai topik