Bagi pencinta sepakbola yang lahir di tahun 80 an sudah pasti tak asing lagi dengan nama Davor Suker. Kisah sukses striker kebanggan Kroasia di tahun 90 an ini diawali saat dirinya berusia 16 tahun, kala itu Suker bergabung dengan klub sepakbola kampung halamannya, NK Osijek. Membela Osijek selama 5 tahun ternyata bukan menjadi hal yang sia-sia bagi Suker, pasalnya dia berhasil menjadi top skorer di dalam klub lokal tersebut. Suker berhasil menorehkan 40 gol dari total 91 laga yang dilaluinya bersama Osijek. Dari prestasinya itu, Suker lantas mendapatkan kesempatan untuk mengisi tempat kosong di Tim Nasional Junior Yugoslavia yang kala itu akan berlaga di Piala Dunia Junior tahun 1987. Pesepakbola kelahiran 1 Januari tahun 1968 ini berhasil mencatatkan 6 gol dan dan membawa Yugoslavia menjadi kampiun dalam ajang tersebut.
2 tahun mencicipi manisnya kemenangan bersama Dinamo Zagreb, Suker pun mencoba mengawali karirnya di ajang liga sepakbola Eropa. Kala itu Suker bergabung dengan klub La Liga, Sevilla. Suker pun sempat merasakan bertandem dengan mega bintang sepakbola dunia Diego Maradona yang kala itu juga berseragam Sevilla.
Semusim dilewatinya bersama Sevilla, sang jagoan Kroasia ini pun langsung menorehkan catatan manis di ajang La Liga, kala itu dia berhasil menjadi runner-up sebagai pencetak gol terbanyak Liga Spanyol dengan total raihan 24 gol yang masuk ke kantongnya. 5 tahun bersama Sevilla ia berhasil menorehkan 76 gol dari total 153 laga yang dilaluinya.
Setelah 5 tahun mendekam di Estadio Ramon Sanchez Pizuan, Suker muda pun lantar berhijrah ke kubu Real Madrid. Kepindahannya tersebut menjadi sebuah mukjizat bagi Los Blancos, kedatangan Suker pada saat itu langsung membawa Los Blancos menjuarai La Liga musim 1996/1997.
Pada eran 90 an menjadi masa-masa keemasan si pemain tersebut bersama Tim Nasional Kroasia, pria yang saat ini berusia 49 tersebut berhasil membawa Tim Nasional Kroasia hingga babak perempatfinal Piala Eropa tahun 1996. Salah satu gol yang diciptakannya yaitu gol dengan bola lob yang melewati jangkauan Peter Schmeichel di penyisihan grup berhasil menjadi gol terindah yang tercatat sepanjang sejarah berlangsungnya Euro.
Puncak karirnya pun saat dirinya berlaga membela Kroasia dalam Piala Dunia tahun 1998. Mantan pemain Arsenal, West Ham dan Muenchen ini ternyata berhasil top skorer di Piala Dunia 1998. Ia berhasil mencetak 6 gol selama berlangsungnya ajang tersebut, ia pun lantas dihadiahi penghargaan sepatu emas oleh FIFA. Selain itu, pria dengan tinggi 183 cm tersebut juga berhasil memberikan medali perunggu untuk Timnas Kroasia sekaligus membuka mata dunia terhadap eksistensi Kroasia dalam dunia sepakbola.
Memutuskan pensiun dari pertandingan sepakbola profesional pada tahun 2003 silam, ternyata tidak membuat Suker tua pun pensiun dari dunia sepakbola. Setelah mengeluarkan keputusan pensiun dari pertandingan sepakbola profesional, ternyata striker kelahiran Yugoslavia itu membuka akademi sepakbola yang disesuaikan dengan namanya sendiri. Dilansir dari situs Akademi Sepakbola Suker, tujuan didirikannya akademi sepakbola tersebut untuk mengajarkan para generasi muda penerus sepakbola mengenai nikmatnya menggapai kemenangan, getirnya menderita kekalahan dan bagaimana menikmati rasa puas setelah menjalani latihan yang amat sangat keras. Akademi sepakbola yang dibuka Suker pun tidak sia-sia dan terbukti sangat sukses, akademi tersebut terbukti sangat sukses. Akademi tersebut kini dikabarkan memberikan stok pemain profesional untuk klub junior papan atas Eropa.
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan bijak dan sesuai topik