Sebelum partai final Real Madrid dihantui mitos-mitos yang akan menggagalkan upaya mereka meraih trofi si kuping besar. Namun, kini El Real sukses mematahkan mitos-mitos tersebut.
Berikut ini 3 mitos yang berhasil Madrid patahkan usai menjuarai Liga Champions :
1. Juara Bertahan
Sebagai juara bertahan, Real Madrid dihadapkan pada fakta bahwa sejak berganti format menjadi Liga Champions pada tahun 1992, tak ada satu klub pun yang mampu mempertahankan gelarnya. Sang juara bertahan seolah mendapat kutukan untuk tidak mampu mempertahankan gelar di tahun berikutnya.
1993-1994 : AC Milan vs Barcelona 4-0
1994-1995 : AC Milan vs Ajax 0-1
1995-1996 : Ajax vs Juventus 1-1 (2-4 adu penalti)
1996-1997 : Juventus vs Borussia Dortmund 1-3
2007-2008 : Manchester United vs Chelsea 6-5 (adu penalti)
2008-2009 : Manchester United vs Barcelona 0-2
2015-2016 : Madrid vs Atletico Madrid 1-1 (5-3 Adu Penalti)
2016-2017 : Madrid vs Juventus 4-1
2. Tahun Ganjil
Sejak berganti format menjadi Liga Champions pada tahun 1992, Real Madrid belum pernah mengangkat trofi si kuping besar di tahun ganjil, tercatat Los Blancos selalu meraihnya di tahun genap, yaitu pada tahun 1998, 2000, 2002, 2014, 2016.
3. Siklus Tujuh Tahunan
Setiap 7 tahun sekali klub asal Italia selalu menjuarai kompetisi tertinggi di Eropa tersebut, berikut ini daftar klub-klub Italia dalam siklus 7 tahunan :
Liga Champions 1989 : AC Milan
Liga Champions 1996 : Juventus
Liga Champions 2003 : AC Milan
Liga Champions 2010 : Inter Milan
Namun pada tahun 2017, Real Madrid berhasil mematahkan siklus 7 tahunan tersebut.
Nah itulah 3 mitos yang sukses dipatahkan oleh Real Madrid usai menjadi juara Liga Champions 2017.
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan bijak dan sesuai topik