Jika mengingat sang ayah yang berprofesi sebagai tukang roti, tak ada yang menyangka jika Juergen Klinsmann kini menjadi salah satu legenda hidup Tim Nasional Jerman. Klinsmann juga merupakan salah satu mahasiswa yang lulus dari bidang bakery atau roti. Hal itu tentunya sangat berbanding terbalik dengan yang terjadi saat ini, ya Klinsmann memang tak begitu serius saat menjalani karirnya sebagai tukang roti, namun hal itu menjadi syarat bagi Klinsmann untuk menjadi pesepakbola. Sang ayah selalu menekankan jika Klinsmann sudah berhasil meraih sebuah profesi di bidang bakery, barulah dirinya diperbolehkan untuk menjadi pesepakbola profesional.
Keseriusan Klinsmaan dalam dunia sepakbola memang lebih besar ketimbang menjadi tukang roti, hal itu ia tunjukkan dengan cara menambah porsi latihannya sendiri bahkan walau hal tersebut dilarang oleh pihak klub. Dirinya juga dilatih oleh salah satu sprinter terbaik Jerman untuk meningkatkan kecepatannya. Berkat kerja kerasnya, mantan pelatih Timnas Jerman itu langsung disodorkan kontrak di usia 16 tahun. Klinsmann hanya butuh waktu 2 tahun untuk masuk dalam skuad utama Stuttgart. Diawal karir profesionalnya itu, Klinsmann langsung menjadi pencetak gol terbanyak Stuttgart dengan 15 gol, salah satu golnya yang melegenda adalah gol saltonya ke gawang Bayern Muenchen. Berkat penampilan tersebut, Klinsmann langsung dipanggil untuk mengenakan jersey Timnas Jerman.
Klinsmann merupakan penyerang subur yang bermain di 3 piala dunia beruntun. Di piala dunia 1990, legenda hidup Jerman ini mencetak 3 gol dan membawa Jerman Barat memenangi turnamen tersebut, ini menjadi trofi pertama Klinsmann saat berseragam Timnas Jerman. Di piala dunia selanjutnya, Klinsie begitu sapaan akrabnya telah menjalani performa terbaiknya, dirinya berhasil mencetak 5 gol sepanjang turnamen tersebut. Sedangkan di piala dunia 1998, Klinsmann juga berhasil menyumbangkan 3 gol untuk Timnas Jerman. Kendati tak berhasil membawa trofi piala dunia, namun Klinsmann masuk kedalam daftar pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah piala dunia. Dirinya tercatat membukukan 11 gol pada turnamen nomor 1 di dunia tersebut, hanya berbeda 5 gol dari penerusnya Miroslav Klose yang mencetak 16 gol yang menjadi pencetak gol terbanyak di piala dunia.
Bersama Timnas Jerman, Klinsmann memang menjalani karir yang gemilang, dirinya berhasil mempersembahkan trofi bergengsi untuk tim panser tersebut. Selain trofi piala dunia tahun 1990, Klinsmann juga membantu mengantarkan Jerman meraih gelar piala eropa tahun 1996.
Berpindah-pindah klub tak selalu identik dengan pemain yang tak terpakai, hal itulah yang ditunjukkan Klinsmann selama 20 tahun menjadi pesepakbola, Klinsmann sudah melintasi 5 negara yang berbeda. Setelah tampil gemilang bersama Stuttgart, Klinsmann hijrah ke negeri pizza Italia untuk membela Inter Milan pada tahun 1989. Bersama Inter Milan, Klinsmann berhasil menjuarai UEFA Cup, ia juga terdaftar sebagai striker terbaik yang pernah dimiliki Inter Milan.
Pada tahun 1992, Klinsmann pun pergi dari Giuseppe Meazza untuk bergabung dengan AS Monaco. 2 tahun kemudian Klinsmann hijrah ke Tottenham Hotspur, disana Klinsmann tak mendapat sambutan hangat dari media setempat. Hal itu terjadi karena langkah Inggris di piala dunia 1990 terhenti karena kalah dari Jerman, kala itu Klinsmann dijuluki sebagai tukang diving, namun Klinsmann berhasil tampil impresif bersama Tottenham. Meski hanya tampil 1 musim di White Hart Lane, namun ia sangat luar biasa. Tak ada pemain lain yang perannya begitu besar di musim pertama selain Klinsmann. Berkat penampilannya itu Klinsmann berhasil menjadi pemain terbaik di Liga Inggris pada tahun 1995. Bagi Klinsmann itu merupakan pencapaian yang luar biasa, karena dirinya mengetahui bagaimana publik Inggris memandangnya sinis.
Penghargaan tersebut ternyata tak membuat Klinsmann kerasan di Inggris, dia pun lebih memilih kembali ke Jerman untuk membela Bayern Muenchen. Dirinya berhasil meraih beberapa penghargaan bersaman raksasa Jerman tersebut.
Setelah memutuskan pensiun pada tahun 1998, Klinsmann tinggal di Amerika Serikat. Pada tahun 2003 dirinya memutuskan kembali bermain dan membela Orange County Blue Stars dengan memakai nama samaran Jay Göppingen.
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan bijak dan sesuai topik