Loyalitas adalah sebuah hal yang sangat langka dalam era industri sepakbola saat ini, tidak banyak pemain yang setia bersama klub yang dibelanya. Godaan uang yang menggiurkan dan prestasi yang lebih tinggi di klub baru, kadang meruntuhkan loyalitas seorang pemain kepada klub.
Namun tidak dengan Totti, Sang Pangeran Roma tersebut adalah sosok pemain yang setia kepada klubnya. Selama 25 tahun membela AS Roma, kapten termuda dalam sejarah Serie A (22 tahun) tersebut melakoni 736 kali pertandingan dengan 307 gol untuk Roma. Dalam rentang waktu tersebut tidak banyak prestasi yang bisa ia persembahkan kepada klubnya, Totti hanya menghasilkan 5 gelar bagi Roma yaitu 1 Sudetto (2001), 2 Coppa Italia (2007, 2008) dan 2 Supercoppa Italiana (2001, 2008). Di Liga Champions Totti bahkan tidak pernah membawa Roma lebih jauh dari babak delapan besar, pencapaian yang minim bagi seorang pemain hebat selama 25 tahun karirnya. Sebenarnya Totti bisa saja merengkuh banyak gelar andai ia menerima tawaran menggiurkan dari klub-klub top Eropa semacam MU, AC Milan, Inter Milan, Real Madrid, Barcelona dll, tapi rasa cinta kepada klub kota kelahirannya membuat ia enggan mengkhianati Roma.
Laga melawan Genoa pada pekan ke 38 musim 2016/2017 di stadion Olimpiade Roma, merupakan laga terakhirnya berseragam I Giallorossi. Semua yang terlibat dalam dunia sepakbola turut memberi penghormatan kepada sang Pangeran Roma.
Namun tidak dengan Totti, Sang Pangeran Roma tersebut adalah sosok pemain yang setia kepada klubnya. Selama 25 tahun membela AS Roma, kapten termuda dalam sejarah Serie A (22 tahun) tersebut melakoni 736 kali pertandingan dengan 307 gol untuk Roma. Dalam rentang waktu tersebut tidak banyak prestasi yang bisa ia persembahkan kepada klubnya, Totti hanya menghasilkan 5 gelar bagi Roma yaitu 1 Sudetto (2001), 2 Coppa Italia (2007, 2008) dan 2 Supercoppa Italiana (2001, 2008). Di Liga Champions Totti bahkan tidak pernah membawa Roma lebih jauh dari babak delapan besar, pencapaian yang minim bagi seorang pemain hebat selama 25 tahun karirnya. Sebenarnya Totti bisa saja merengkuh banyak gelar andai ia menerima tawaran menggiurkan dari klub-klub top Eropa semacam MU, AC Milan, Inter Milan, Real Madrid, Barcelona dll, tapi rasa cinta kepada klub kota kelahirannya membuat ia enggan mengkhianati Roma.
De Rossi
"Ada sejumlah orang yang tidak normal. Karier dia tidak normal," kata Daniele De Rossi soal Totti.
"Saya melihat sebuah spanduk yang bertuliskan, 'pertarungan sesungguhnya melawan sepak bola modern adalah mau tetap menggunakan kostum sama selama 25 tahun.' Totti berhasil menyatukan semua orang," lanjut De Rossi dalam wawancara bersama Premium Sport.
Barcelona
Buffon
Kiper Juventus menulis sebuah tribut khusus melalui akun Instagramnya
"Kami tumbuh bersama. Kami saling berhadapan sebagai saingan. Kami pernah merayakan kemenangan dan menangis bersama-sama."
"Miliki kehidupan yang baik, Francesco - apa pun jalan Anda dan tantangan Anda selanjutnya."
Gerrard
"Raja Roma memainkan pertandingan terakhirnya hari ini. Pemain spesial yang pantas mendapatkan semua penghargaan yang ada di jalurnya. Penghormatan besar terhadap kesetiaannya kepada timnya #totti #roma # 10 #legend."
Beckham
Tak mau ketinggalan Beckham juga memberikan tribut untuk Francesco Totti lewat akun instagramnya
"Saya sempat mendapatkan kesempatan untuk bergabung dengan Roma saat saya masih di Amerika.
Salah satu alasan terbesar saya tergoda untuk bergabung adalah karena Francesco. Bisa bermain dalam satu tim bersamanya tentu akan sangat spesial.
Bahkan saat bermain melawannya di lapangan pun, rasanya tetap spesial," terang Beckham seperti dilansir situs resmi Roma.
Del Piero
"Pada dasarnya saat pemain membuat anda bertanya pada diri sendiri pertanyaan-pertanyaan berikut: 'Bagaimana dia melakukan itu? Apa benar saya hanya melihat itu? Bagaimana dia bahkan berpikir untuk mencoba itu?" ujarnya di situs resmi AS Roma.
"Ketika seorang pemain kelas dunia membuat anda bertanya-tanya, anda tahu anda berurusan dengan seseorang yang berada di tingkat yang lain," sambungnya.
"Francesco telah membuktikan itu selama bertahun-tahun, sang kapten Roma tersebut menunjukkan bahwa dia adalah kelas sejati di lapangan dalam cara bermainnya menafsirkan sepakbola," tandasnya.
Mancini
"Kami berbicara tentang pemain luar biasa. Sosok fenomena yang meninggalkan warisan abadi. Banyak pemain terinspirasi darinya," kata Mancini.
"Francesco adalah pemain fantastis. Harus dikatakan bahwa saya menyesal tidak pernah melatihnya," ujar Mancini seperti yang dilansir dari Kompas.com.
Massimiliano Allegri
"Ini adalah momen spesial, baginya di atas segalanya tapi juga bagi fans Roma karena pada akhirnya itu telah menjadi tahun tak terlupakan dan Totti akan menjadi bagian dari sejarah Roma," kata Allegri seperti yang dilansir dari Bola.net
Itulah beberapa penghormatan para pelaku sepakbola Italia dan dunia kepada legenda Roma, Francesco Totti. Bahkan supoorter Lazio yang merupakan rival dari As Roma pun turut memberikan penghormatan.
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan bijak dan sesuai topik